Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Thursday, August 14, 2008

Pandangan Tuhan

Pandangan Tuhan

Suatu ketika saya berkunjung ke sebuah keluarga. Ibu rumah itu menyambut saya dengan sangat ramah. Sambil ngobrol saya melihat-lihat foto yang disodorkannya.

“Ini foto puteri saya. Ia baru saja mendapat juara pertama kontes model berwajah imut.”

Ia lalu memanggil puterinya dan menyejajarkan foto di album dengan wajah aslinya.

Tak berapa lama seorang gadis menyajikan makanan ringan dan minuman kepada saya. “Kamu pergi ke pasar sana untuk beli buah-buahan,” perintah ibu tuan rumah itu.

“Baik , Bu” katanya dengan pandangan mata tertunduk ke lantai.

Ibu itu melanjutkan cerita tentang prestasi-prestasi lain puterinya.

Saat memberi retret kepada anak-anak sekolah, pandangan saya tertumbuk pada anak pengantar makanan kecil dan minuman di keluarga itu. Meskipun saya tak sempat ngobrol, saya sempat berkenalan singkat dengannya.

“Nama saya Martha.”

Saat membaca catatan harian peserta retret pada malam hari, mata saya berkaca-kaca membaca catatan Marta.

“Aku sesungguhnya memiliki seorang ibu. Namun ia lebih berperilaku sebagai majikan terhadapku. Ia seringkali menganggap aku sebagai babu. Ia telah melupakanku sebagai anak karena aku serba kurang di matanya. Aku berharap Tuhan tidak memandangku sebagaimana ibu di rumah melihatku.”

Sumber dokumentasi:

http://media.sentfun.com/blogJournal/81/2008/3/sl_1207705460637.jpg

No comments: