Bola Beban
Instruktur senam memegang bola emas dengan kedua tangannya.
“Sekarang bayangkanlah bola di tangan kalian sebagai beban. Angkatlah bola setinggi mungkin.”
Semua peserta kursus senam mengikuti instruksi. Bola-bola terangkat dengan ketinggian berbeda.
Andrea memejamkan matanya. Selama dua tahun suaminya pergi begitu saja tanpa berpamitan. Andrea menanggung hidup keempat anaknya yang masih sekolah. Ia mendengar kabar dari sahabat tentang suaminya,
“Suamimu menikah diam-diam di kota lain.”
“Tanggungan bebanku terlalu berat,“ ratap Andrea.
Bola terangkat sedikit.
Keringat dingin seketika membasahi tubuh Andrea. Ia teringat saat puncak keputusasaan dalam hidup.
“Gunting tajam sudah menekan urat nadinya,” ingat Andrea.
Peserta lain tanpa kesulitan mengangkat bola mereka.
Instuktur senam meletakkan telunjuk di depan bibirnya meminta peserta hening.
Tangan Andrea gemetaran menahan beban bola. Nafas peserta lain tertahan beberapa saat. Tepuk tangan membahana ketika Andrea dengan tangan dan kaki gemetaran berhasil mengangkat bola bebannya.
“Aku memilih kehidupan,” ujar Andrea.
No comments:
Post a Comment