Lewy Boulet memasuki lintasan marathon hampir sebagai pelari anonim. Ia berada di luar prediksi pengamat untuk mendapat salah satu tempat dalam tim USA yang akan berlaga di Olimpiade Beijing. Ia mengenakan kostum dengan sponsor toko olahraga suaminya.
Ia mulai mencuri perhatian pers ketika jauh meninggalkan lawan-lawannya.
“Saya bukan seorang diva di lintasan marathon.”
Boulet juga sedang menemukan kembali identitasnya di lintasan marathon.
“Saya memulai karir sebagai pelari kampus. Saya pernah gagal masuk tim olimpiade periode sebelumnya. Saya juga mengalami cedera yang hampir melumpuhkan karir saya. Rekor pertandingan setelah cedera jauh dari kata memuaskan.”
Ia teringat nasehat pelatihnya,
“Bukan garis akhir yang menjemput engkau, namun engkaulah yang menjemput garis akhir.”
“Kaki-kaki saya merasakan beban berat saat memasuki beberapa kilometer menjelang garis akhir. Kegagalan masuk tim olimpiade periode sebelumnya dan kegagalan menyelesaikan lintasan menghantui saya. Apalagi, ketika diva marathon mengejar dan menggungguli saya.”
“Saya menghindari godaan untuk melihat ratusan pelari di belakang saya. Saya berkonsentrasi dengan langkah kaki saya yang bergerak menuju garis akhir.”
Ia pelari kedua yang menyentuh garis akhir. Ia mengejar garis akhir, bukan gelar diva.
Sumber dokumentasi:
http://www.iaaf.org/mm/photo/competitions/competition/lewy_2202_full-prt.jpg
No comments:
Post a Comment