Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Thursday, July 10, 2008

Dunia Bermain

Suatu malam saya duduk diantara beberapa keluarga muda yang memiliki anak-anak kecil. Pembicaraan akhirnya berujung pada kerepotan membersihkan rumah. Sebagian besar suami dan istri dalam keluarga-keluarga muda itu pekerja. Waktu mereka terasa habis bahkan di akhir pekan untuk bersih-bersih rumah.
"Capek ngerjain semuanya sendirian. Kalau di Indonesia, kita bisa mempekerjakan pembantu untuk membereskan rumah," kata seorang bapak muda sambil matanya menerawang ke masa lalu.
"Capeknya ganda. Kita capek di tempat kerja dan rumah sekaligus," kata seorang ibu muda sambil meregangkan persendian tangannya.
"Saya sich gampang aja mengatasi soal kebersihan rumah," kata seorang bapak dengan entengnya.
Semua mata tiba-tiba terarah padanya.
"Semua anak entah besar atau kecil wajib membersihkan rumah. Saya tinggal memberi perintah," katanya menjelaskan lebih lanjut.
"Jalan?" tanya beberapa dari mereka sambil mencondongkan tubuhnya.
"Sukses."
"Mereka pernah protes donk," tanya mereka lebih lanjut
"Orang tua khan punya kuasa pada anak-anaknya."
Sebagian mengangguk setuju.
"Bagaimana pendapat Romo?" tanya seorang ibu yang nampaknya memperhatikan dahi saya berkernyit saat mendengarkan jalan keluar bapak itu.
"Orang tua jangan pernah merampok masa bermain anak-anak."

Sources:
http://www.tqnyc.org/NYC074656/l_backround.jpg


No comments: