Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Thursday, July 10, 2008

Tiran Kecil

Sebuah keluarga muda dengan anak tunggal suatu kali mengundang saya untuk makan malam istimewa. Dalam perjalanan ke restoran, anaknya mulai merengek-rengek untuk dibelikan Wii Nintendo.
"Lain kali ya. Sekarang kita masih harus mengantre dan belum tentu mendapatkannya," bujuk ibunya.
"Harus sekarang!" rengek anak itu.
"Lain kali ya, Nak," kata bapaknya sambil mengelus rambut anaknya.
"Harus sekarang!!" teriak anak itu dan mulai menangis.
"Jangan menangis lagi. Kita akan membeli mainan itu dalam perjalanan pulang," kata ibunya mengalah.
"Janji ya," kata anak itu sambil menutup matanya untuk tidur di mobil.
Setelah anaknya tidur, ibunya berbisik pelan kepada saya
"Ia tahu menyalahgunakan tangisan untuk melumpuhkan kami."
"Ibunya terlalu memanjakan dia sejak kecil, Romo," kata suaminya mendudukkan perkaranya.
"Habis gimana ya, Romo. Khan dia anak satu-satunya," kata istrinya menutupi rasa malunya.
"Kita kehilangan wibawa dihadapan anak," keluh suaminya sambil memijiti keningya.
Keluarga yang baik tak pernah memberi tempat kepada siapa pun di dalamnya, termasuk anak, untuk menjadi tiran.

No comments: