Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Tuesday, July 29, 2008

Kue Pasir

Kue Pasir

Suatu ketika Henry Nouwen berkunjung ke rumah seorang aktris untuk wawancara pribadi. Artis itu mempunyai seorang puteri berusia lima tahun. Saat Nouwen sedang sibuk wawancara, anak aktris itu mendekati Nouwen.

Om, saya baru saja membuat kue ulang tahun dari pasir. Saya ingin Om melihatnya, dan pura-pura mencicipinya. Kue bikinan Adik enak sekali, loh,” kata anak itu dengan mata berbinar-binar.

Aktris itu tersenyum melihat tingkah puterinya.

“Nouwen, Engkau barangkali harus meluangkan waktu lebih lama dengan puteriku daripada wawancara denganku. Ia mengajari lebih banyak hal daripada aku.”

“Kebersamaan sederhana menjadi sumber suka cita bagi anak-anak,” tulis Henry Nouwen dalam bukunya Here and Now.[1]


[1] Disadur dari Henry J.M. Nouwen, Here and Now, 31.

1 comment:

Andrew said...
This comment has been removed by the author.