Managemen Kehidupan
Saya sering berbelanja kebutuhan sehari-hari di supermarket di dekat rumah. Lama-lama saya akrab dengan pramuniaga yang menjaga loket kasir. Ia sekaligus merangkap sebagai petugas yang memasukkan barang-barang belanjaan ke dalam tas kertas.
Saya berkali-kali terkesima dengan ketrampilan tangannya memasukkan banyak barang belanjaan dalam satu tas saja.
Suatu ketika saya sengaja menunggu suasana agak sepi dengan harapan dapat ngobrol dengannya. Sambil menyerahkan kartu debit, saya bertanya,
“Bagaimana Saudari dapat meringkas semua belanjaan hanya dalam satu tas?”
Ia meminta saya untuk memperhatikan semua belanjaan dan daya muat tas yang disediakan supermarket.
“Ketrampilan menata barang belanjaan ke dalam tas mengandaikan kemampuan menatanya dalam pikiran kita.”
“Ternyata ada ‘filsafat’ dibalik ketrampilan tangan ini.”
“Kehidupan kita membutuhkan managemen. Kalau ksalah taruh, barang belanjaan akan rusak karena tergencet yang lain. Kalau salah posisi, sebagian barang tersisa di luar tas. Managemen yang baik mampu memasukkan perkara-perkara penting kehidupan dalam tas kertas yang mudah robek.”
2 comments:
halo Romo Andalas, gimana kabarnya ? masih di Berkeley tah ? Ini Arvin, saya udah pindah ke Baltimore neruskan studi saya. Sebelum saya pergi, saya sempet mampir ke JSTB, tapi Romo lagi pergi ke parade Indo klo ga salah, jadi akhirnya ngobrol sama temennya disana, Jesuit dari India, saya lupa namanya. Salam buat dia juga. Emailnya romo apa ya ? email saya arvingouw@yahoo.com. ok deh, sampe ketemu lagi.
Halo Arvin... wah saya lagi banyak jalan-jalan di luar rumah akhir-akhir ini. Cari inspirasi. E-mail saya: mutairaandalassj@gmail.com
Post a Comment