Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Saturday, April 18, 2009

Letak Titik


Letak Titik

 

Suara ketukan pada lantai kayu kelas mengangkat muka Andi. Ia mengerling jarum jam tangannya.  Kelas baru akan mulai setengah jam lagi.

“Apakah saya mengganggu persiapan kelas Bapak?”

“Bagaimana kabar Anne pagi ini?”

“Sedih. Bapak penyebabnya,” ujar Anne sambil mengerutkan mulutnya.

Anne menyerahkan kertas ujian matematikanya.

“Saya rasa Bapak salah memberi nilai,” kata Anne.

“Begitu?”

“Ya.”

Andi mengenakan kaca mata untuk mengoreksi ulang pekerjaan muridnya.

“Bapak mestinya memberi saya nilai 10. Saya mengerjakan soal matematika nyaris sempurna. Saya hanya membuat kesalahan kecil pada akhir,” bela Anne.

“Apakah nilai 9 bukan angka yang sangat bagus untuk jawaban akhir ujian yang keliru?

Senyum Anne mengembang.

“Guru lain barangkali akan memberi nilai 0,” ujar Anne sambil memilini rambutnya.

“Hasil akhir soal ujian seharusnya Rp 2.000. Karena teledor, saya menulis jawaban Rp 20.00,” aku Anne.

“Titik barangkali tanda kecil dalam ruang kelas matematika. Namun ia menjadi perkara besar ketika kita salah meletakannya dalam perhitungan kehidupan.” 

No comments: