Letak Titik
Suara ketukan pada lantai kayu kelas mengangkat muka Andi. Ia mengerling jarum jam tangannya. Kelas baru akan mulai setengah jam lagi.
“Apakah saya mengganggu persiapan kelas Bapak?”
“Bagaimana kabar Anne pagi ini?”
“Sedih. Bapak penyebabnya,” ujar Anne sambil mengerutkan mulutnya.
Anne menyerahkan kertas ujian matematikanya.
“Saya rasa Bapak salah memberi nilai,” kata Anne.
“Begitu?”
“Ya.”
Andi mengenakan kaca mata untuk mengoreksi ulang pekerjaan muridnya.
“Bapak mestinya memberi saya nilai 10. Saya mengerjakan soal matematika nyaris sempurna. Saya hanya membuat kesalahan kecil pada akhir,” bela Anne.
“Apakah nilai 9 bukan angka yang sangat bagus untuk jawaban akhir ujian yang keliru?
Senyum Anne mengembang.
“Guru lain barangkali akan memberi nilai 0,” ujar Anne sambil memilini rambutnya.
“Hasil akhir soal ujian seharusnya Rp 2.000. Karena teledor, saya menulis jawaban Rp 20.00,” aku Anne.
“Titik barangkali tanda kecil dalam ruang kelas matematika. Namun ia menjadi perkara besar ketika kita salah meletakannya dalam perhitungan kehidupan.”
No comments:
Post a Comment