Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Thursday, April 2, 2009

Pribadi Ketiga


Pribadi Ketiga

Suggested Original Soundtrack 'Sayonara'

http://www.youtube.com/watch?v=iMIePCDKtpc


Andi mengelap tetesan keringat yang berkerumun di dahi.
Orang tuanya entah berapa lama berbicara serius dengan Cisilia, tunangannya.
“Apakah bijak mereka masih mengorek pribadi Cisilia di malam persiapan pernikahan?” ujar Andi sambil menggigit pelan bibir bawahnya.
Andi mengira orang tuanya lebih dewasa dalam bertutur kata dengan tunangannya. 
“Papa dan mama terlalu jauh turut campur dalam hubungan kami.”

Sampai menjelang subuh Andi mendengarkan keluh kesah Cisilia.

Tissue berserakan dan Cisilia berbicara dengan banyak sela air mata.

“Apakah demikian sikap orang tuamu terhadap setiap calon menantunya?”

Andi menyembunyikan Cisilia dalam rengkuhannya. "Pernikahan besok berlangsung antara engkau dan aku."

Akhirnya Cisilia tertidur dalam pelukannya. Cisilia berjalan gemetar menuju altar. Pembicaraan semalam dengan mertua masih menempel dalam benaknya. Langkahnya setengah limbung.

 Andi sempat meminta izin pastur.
“Apakah diperkenankan berjalan bersamanya daripada menunggunya di depan altar?”
Saat tepuk tangan hadirin mengiringi langkah keduanya keluar gereja, Cisilia berbisik
“Kita memasuki gereja berdua.
Kita keluar gereja bertiga. Engkau. Aku. Tuhan.”   

No comments: