Takaran Bahagia
Andi membuka seminar perkawinan dengan mengajukan pertanyaan kepada hadirin.
“Apa saja yang menghalangi kebahagian kalian dalam perkawinan?”
“Uang,” sergap peserta di kursi paling belakang.
Tanpa komando peserta lain bertepuk tangan.
“Berapa banyak uang yang kalian perlukan agar bahagia?” tanya pembicara.
“Sebanyak mungkin,” timpal peserta di kursi belakang tadi.
Sebagian besar peserta mengangkat dua ibu jari tangannya ke atas menyatakan persetujuan.
“Siapa yang bahagia dengan uang yang dimiliki dalam rekening sekarang?”
Tanpa sadar sebagian besar peserta menggelengkan kepala. Beberapa berhitung dengan jari-jari tangannya.
“Kami ingin penghasilan yang lebih besar daripada sekarang,” kata seorang suami sambil memeluk bahu istrinya.
“Kami ingin lebih,” ujar seorang ibu yang langsung mendapat kecupan persetujuan dari suaminya.
“Kita harus hidup di planet lain jika menolak uang sebagai penakar kebahagiaan,” kata seorang laki-laki sambil membetulkan dasinya yang agak melorot.
No comments:
Post a Comment