Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Friday, May 1, 2009

Berbagi Kasih


Berbagi Kasih

 

Sepasang suami isteri menjumpai Teresa Calcutta.

“Ibu, kami berdua datang hendak menyerahkan sumbangan kemanusiaan untuk rakyat miskin.”

“Sebanyak ini?” tanya Teresa Calcutta dalam ketakjuban.

“Kami menikah dua hari lalu. Sebelum pernikahan, kami berjanji untuk menyelenggarakan pesta sederhana. Sebagai tanda kesaksian kasih kepada sesama, kami menyerahkan sisihan uang pernikahan untuk kehidupan rakyat miskin melalui Ibu.”

“Saya sungguh menghargai kemurahan hati kalian,” ujar Teresa Calcutta penuh syukur.

“Kalau boleh Ibu tahu, mengapa kalian sebagai pribadi-pribadi muda tergerak memperhatikan rakyat miskin?”

“Kami mengasihi satu sama lain. Kami ingin berbagi kasih berlimpah ini dengan saudara-saudari lain, terutama rakyat miskin yang Engkau layani dengan penuh kasih.”

Pada kesempatan lain Teresa Calcutta bertutur,

“Dunia kedokteran melakukan riset untuk menyembuhkan segala macam penyakit. Hilangnya cinta merupakan penyakit yang membutuhkan tangan kebaikan dan hati yang murah hati sebagai obatnya.”[1]


[1] Mother Teresa, In the Heart of the World: Thoughts, Stories, and Prayers (New York: MJF Books, 1997), 71 – 72. 

No comments: