Pilihan Andrea
Saat berjalan menyusuri kawasan perumahan, Andrea terantuk pandangannya pada papan iklan di sebuah halaman rumah.
“Kami menjual anak anjing cantik.”
Andrea mendekati seorang lansia yang menyiangi tanaman.
“Saya melihat papan iklan di halaman rumah Ibu.”
“Saya akan menjualnya kalau kita sepakat dengan harga.”
“Saya tertarik,” ujar Andrea sambil menyerahkan beberapa lembar uang dari dompetnya.
“Brownie!”
Empat anjing cantik berlari menuju arah panggilan. Seekor anjing kecil lain terseok-seok di urutan terbelakang ditemani induknya.
“Berminat?” tanya pemilik sambil mengelus empat anjing di pangkuannya.
“Saya memilihnya,” kata Andrea sambil mengelus anjing yang bersembunyi dalam rengkuhan induknya.
“Mustahil engkau menginginkannya, Anakku. Ia kehilangan kecepatan berlari seperti anjing-anjing lainnya.”
Andrea membungkukkan badan, menyingsingkan celana panjangnya, dan memperlihatkan dua kaki palsunya.
“Ia membutuhkan pribadi sepertiku yang memahaminya.”
No comments:
Post a Comment