Kepiting Pertapa
“Papa, aku menangkap satu,“ ujar Andrea sambil menunjukkan kepiting yang berlarian di telapak tangannya.
Ia segera memasukan kepiting ke dalam akuarium mini yang dipegang Andi. Sementara itu, Agnes menjumput kulit kerang yang disapu air laut hingga ke daratan.
Saat kulit kerang tenggelam ke dasar akuarium, masing-masing kepiting berlarian mendekati kulit kerang.
“Ilmu kelautan menyebutnya kepiting pertapa,“ kata Agnes kepada suami dan puterinya.
“Kepiting-kepiting mencari kulit kerang sesuai ukuran tubuhnya sepanjang hidupnya.“
“Mengapa kita menyebutnya kepiting pertapa?“ tanya Andrea kepada mamanya.
“Kulit kerang memberi perlindungan terhadap ancaman dari luar,“ tutur Agnes.
“Kulit kerang dalam dunia manusia bernama rumah,“ lanjut Andi.
Tangan Andi menunjuk seekor kepiting di akuarium memaksa tubuhnya masuk ke dalam kulit kerang yang lebih kecil.
“Rumah berubah menjadi penjara saat ia justru mengekang tubuh para anggotanya,“ ujar Andrea.
“Rumah yang kita tempat sekarang menyimpan keistimewaan,“ Andi sambil menjatuhkan kulit kerang besar ke dalam akuarium.
Merangkul istri dan puterinya, Andi berkata, “Semua yang masuk menemukan rasa aman.”
No comments:
Post a Comment