Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Sunday, October 11, 2009


Doa Anak


Andrea, pendamping Sekolah Minggu, mengajak semua anak berdiri di sekitar gua natal. Mata anak-anak berbinar memandang bayi Yesus diantara Maria dan Yosef.

"Yesus tidur dalam pelukan Maria," kata Andrea setengah berbisik.

Anak-anak saling menaruh ujung telunjuk di depan bibir mereka. Satu per satu kaki anak-anak berlutut. Mata mengatup dan mulut mereka terbuka seperempatnya.

Andrea pun memejamkan mata dan memanjatkan doa. Ia membuka matanya saat mendengar suara isakan.

Seorang anak di sudut gua natal berdoa dengan linangan air mata. Mulut mungilnya bergerak-gerak dengan jeda isakan. Tangan Andrea bergerak cepat masuk ke tas untuk mengambil sapu tangan. Saat berlutut di samping anak itu, terdengar doa.

"Yesus aku ingin seperti-Mu saat ini."

Andrea urung menyapukan sapu tangan ke pipi anak binaannya.

"Papa meninggalkan mama dua tahun lalu. Aku rindu Natal bersama papa dan mama."

Andrea membersihkan linangan air mata yang berguguran di kedua pipinya.

No comments: