Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Tuesday, November 10, 2009

M.A.M.A


M.A.M.A

Jarum jam hampir menunjuk angka tengah malam. Andrea baru saja menengok keempat anaknya yang tidur di ruang lain. Ia menyelimuti tubuh anaknya dari udara dingin.
Ia lalu turun dan berdiri agak lama di depan pohon natal. Kado-kado Natal terbaring di bawah pohon natal dengan pita merah.
Mata Andrea menghitung jumlah kado. Ia mengulang hitungannya sekali lagi.
“Kurang satu.”
Ia ingat semua mendapatkan nama pribadi yang akan menerima kado.
“Aku ingin semua mendapatkan kado.”
Ia terpaku beberapa saat.
“Salah satu anakku barangkali belum selesai membungkus kado Natal.”
Hari berikutnya Andrea berkali-kali menengok pohon Natal.
“Apakah salah satu anakku lupa menaruh kado Natal di bawah pohon Natal?”
Andrea bergegas pergi ke super market terdekat untuk belanja kado ekstra.
Rumah hanya menyisakan temaram lampu Natal saat Andrea pulang. Saat tangannya hendak menekan tombol lampu ruang tamu, Andrea melihat empat huruf besar di sekeliling pohon natal.
Bibir Andrea mengeja huruf satu demi satu.
M.A.M.A.
Keharuan seketika menyelimuti Andrea.
Masing-masing anaknya memegang satu huruf dengan tubuh berbalut pita berwarna merah.
“Selamat Natal, Mama.”

No comments: