Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Sunday, August 17, 2008

Indah Pada Waktunya


Indah pada Waktunya

Seorang pemudi baru saja keluar dari ruang wawancara kerja dengan wajah muram.

Ia berhenti di sebuah Gereja.

“Tuhan, Engkau benar-benar mengesalkanku. Telinga-Mu tuli terhadap seruanku. Aku lelah menunggu jawaban atas doaku. Sekarang ini aku sudah sampai titik capai untuk berdoa kepadamu. Selamat tinggal Tuhan.“

Saat sampai di depan rumah ia mendapat surat balasan dari tempat wawancara seminggu lalu.

“Kami menerima Saudarai untuk bekerja di perusahan kami.“

Saat ia baru saja selesai membaca pesan surat itu, telepon berdering. Bagian personalia perusahaan ia beberapa jam lalu wawancara memberikan pesan sama.

Ia langsung berlutut di lantai. Air matanya bercucuran diiringi doa.

“Tuhan, Engkau selalu menepati janji-Mu. Engkau mengabulkan permohonanku pada waktunya. Engkau bahkan memberikan berkat berkelimpahan. Tuhan, ajari aku untuk memberi waktu kepada-Mu untuk mengabulkan permohonanku. Segalanya berakhir indah jika aku percaya pada penyelenggaraan-Mu. Amin.“


2 comments:

Anonymous said...

Rom, ceritanya sangat menyentuh hati...

Mutiara Andalas said...

Terima kasih ya, Wulan. Kisah ini berangkat dari kisah nyata seorang sahabat di San Francisco.