Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Thursday, August 7, 2008

Nessun Dorma

Tadi malam saya menyaksikan Britain's Got Talent. Paul Potts, salah seorang kontestan, sehari-hari bekerja sebagai penjual jasa telpon genggam.
"Saya ingin mengerjakan sesuatu yang menjadi cita-cita saya."
Ia ingin meniti karir sebagai penyanyi.
"Saya ingin menyanyi opera," kata Paul Potts.
Wajah dewan juri sontak kehilangan minat. Mereka barangkali berpikir kontestan ini akan mengikuti jejak kontestan-kontestan lain yang sekedar nekat naik ke panggung.
Paul Potts mafhum dengan keraguan para juri.
"Saya memiliki persoalan dengan kepercayaan diri."
Saat musik Nessun Dorma mulai mengalun, para juri masih belum beranjak keraguannya terhadap Paul Potts.
"Nessun dorma! Nessun dorma! Tu pure, o Principessa, nella tua fredda stanza, guardi le stelle che tremano d'amore, e di speranza!
"Ma il mio mistero è chiuso in me; il nome mio nessun saprà! No, No! Sulla tua bocca lo dirò quando la luce splenderà!"
"Ed il mio bacio scioglierà il silenzio che ti fa mia!"
"Il nome suo nessun saprà... E noi dovrem, ahimè, morir, morir!"
"Dilegua, o notte! Tramontate, stelle! Tramontate, stelle! All'alba vincerò! Vincerò! Vincerò!"
Alunan syair dari Paul Potts pelan-pelan menyihir juri dan penonton. Mata dewan juri berpaling pada Paul Potts sebagai salah satu bintang yang lahir di ajang bakat itu.
"Ajang bakat ini menggosok engkau dari sebuah batu yang nampak biasa menjadi permata," kata seorang juri.
Pesan "Nessun Dorma" (Jangan Tidur Lagi) berlaku bagi Paul Potts dan dewan juri.

No comments: