
Sumber Gambar: Rosa Putranti Winenggar
Tuhan memberi kita kaki kuat
untuk menyusuri kehidupan
yang penuh debu, lumpur, dan batu.
Bahkan Ia menyediakan kedua kaki-Nya
saat kita lemah
untuk berjalan dengan kaki sendiri.
Mutiara Andalas, S.J.
Tuhan memberi kita kaki kuat
untuk menyusuri kehidupan
yang penuh debu, lumpur, dan batu.
Bahkan Ia menyediakan kedua kaki-Nya
saat kita lemah
untuk berjalan dengan kaki sendiri.
Mutiara Andalas, S.J.
11 comments:
Jadi kebayang Simbok2 tua yg menuruni bukit terjal berbatu-batu licin di daerah Boro, Kulonprogo, menggendong sebongkah besar kayu di punggungnya. Tuhan melatih kedua kakinya tiap hari...dan ia mampu.
Di Bandungan juga. Orang-orang lansia dengan memikul rumput segedhe gajah di punggung mereka.
Mereka menggendong kehidupan. Mereka memikul sumber kehidupan. Di manakah Tuhan?
Tuhan memberikan mereka kekuatan yang tidak diberikan kepada orang lain...??
Bahkan Tuhan tidak pernah mengeluh dan kelelahan saat menggendong kita...
IA terus berjalan bersama kita dan selalu siap sedia untuk kita...
Tapi kenapa kita masih saja mengeluh...??
Tuhan juga memberiku suami yang selalu dengan senang hati memijit kakiku seusai kerja.
kalau capek tinggal minta gendong Tuhan
kalau capek tinggal minta gendong Tuhan
iya,, kita sering ngeluh krna *kita rasa* begitu berat dan melelahkan perjalanan yg harus kita tempuh.. padahal Tuhan selalu berjalan bersama,, bahkan menggendong kita..
*romo,, tenkiu nge-tag saiia..*
Saat kita berjumpa dengan-Nya,
Dalam setiap realita kehidupan,
Tiada lagi asa yang hampa,
Karena semua yg fana tiada lagi bermakna.
Bagaimana kita tahu saat kita berjumpa dengan-Nya?
Mari kita terus berjalan bersama,
Dalam bimbingan Romo Andalas yg penuh cinta,
Dan bila saatnya tiba,
Kita akan tahu bahwa kita telah ada di sana.
Cheers!
:-) saya udah digendong Tuhan nich sekarang...
Post a Comment