Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Wednesday, January 28, 2009

Quotation on Journey


Sumber Gambar: Rosa Putranti Winenggar


Tuhan memberi kita kaki kuat
untuk menyusuri kehidupan
yang penuh debu, lumpur, dan batu.
Bahkan Ia menyediakan kedua kaki-Nya
saat kita lemah
untuk berjalan dengan kaki sendiri.

Mutiara Andalas, S.J.

11 comments:

Anonymous said...

Jadi kebayang Simbok2 tua yg menuruni bukit terjal berbatu-batu licin di daerah Boro, Kulonprogo, menggendong sebongkah besar kayu di punggungnya. Tuhan melatih kedua kakinya tiap hari...dan ia mampu.

Mutiara Andalas said...

Di Bandungan juga. Orang-orang lansia dengan memikul rumput segedhe gajah di punggung mereka.

Anonymous said...

Mereka menggendong kehidupan. Mereka memikul sumber kehidupan. Di manakah Tuhan?

Anonymous said...

Tuhan memberikan mereka kekuatan yang tidak diberikan kepada orang lain...??

Anonymous said...

Bahkan Tuhan tidak pernah mengeluh dan kelelahan saat menggendong kita...
IA terus berjalan bersama kita dan selalu siap sedia untuk kita...
Tapi kenapa kita masih saja mengeluh...??

Anonymous said...

Tuhan juga memberiku suami yang selalu dengan senang hati memijit kakiku seusai kerja.

Mutiara Andalas said...

kalau capek tinggal minta gendong Tuhan

Anonymous said...

kalau capek tinggal minta gendong Tuhan

Mutiara Andalas said...

iya,, kita sering ngeluh krna *kita rasa* begitu berat dan melelahkan perjalanan yg harus kita tempuh.. padahal Tuhan selalu berjalan bersama,, bahkan menggendong kita..

*romo,, tenkiu nge-tag saiia..*

Anonymous said...

Saat kita berjumpa dengan-Nya,
Dalam setiap realita kehidupan,
Tiada lagi asa yang hampa,
Karena semua yg fana tiada lagi bermakna.

Bagaimana kita tahu saat kita berjumpa dengan-Nya?

Mari kita terus berjalan bersama,
Dalam bimbingan Romo Andalas yg penuh cinta,
Dan bila saatnya tiba,
Kita akan tahu bahwa kita telah ada di sana.

Cheers!

Mutiara Andalas said...

:-) saya udah digendong Tuhan nich sekarang...