Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Tuesday, February 3, 2009

Quotation on Burden



Sumber Gambar: Felicia Firdaus


Pundak kita sering nyeri
saat memanggul beban kehidupan
bukan karena bebannya berat
melainkan karena kita mengeluh
saat memanggulnya.

Mutiara Andalas, S.J.

31 comments:

Anonymous said...

haha..
thanks romo bwat quotenya..
GBU

Mutiara Andalas said...

Felicia,
U r welcome

Anonymous said...

mo, ada tips gimana caranya supaya kita ga mengeluh?

Mutiara Andalas said...

anyone wants to answer to her Q?

Anonymous said...

yang maen biola imut....(^__*) "

Mutiara Andalas said...

:-) dari seattle, washington..

Anonymous said...

si felicia di seattle gitu mo? mangsutna?

Anonymous said...

wagh,, iya Mo.. kita gampang bgt ngeluh,, jadi yg sebenarnya mudah jadi keliatan susah..

Mutiara Andalas said...

yup

Anonymous said...

felicia,pegel ndak tuh maen biolana ? xixixi...mengeluh itu wajar...yang gak wajar klo melenguh.....

Anonymous said...

haiiah,, mas Lintang ki..

Anonymous said...

pie van?....nek melenguh kui kan sapi.....xixixixi

Anonymous said...

What a fine observation :)

Anonymous said...

Nah Romo, follow up question nih: which one is better/worse: Being so afraid of the pain that we ended up getting paralized and not able to move? Or that we don't even feel pain anymore?

Also, with the pain in our shoulder, to what point, do we stop - if we even stop at all?

;)

Mutiara Andalas said...

saya dulu pernah bekerja sebagai pekerja bangunan yang tugasnya mengangkat batu-batu segedhe gajah dan adonan. Saya ber-partner dengan seorang ibu tua. Sementara mata saya udah merem melek menahan nyeri di pundak, ibu itu mengangkat beban di pundaknya dengan 'santai'. Kok bisa? Nyeri di pundak tetap ada, tetapi tidak menguasai kita.

Anonymous said...

Saya biasanya mengeluh saat harapan/keinginan tidak terpenuhi. Namun seringkali kalo saya refleksi diri, harapan/keinginan itu bermula dari konsep, yg mana kita sendiri lah yg menciptakan konsep itu.

Jadi supaya nggak mengeluh, konsep kita yg mesti berubah :)

Seringkali saya terjebak dg keinginan utk mengubah keadaan (to change the world bahasa kerennya, hihihi), namun sebenarnya saya lah yg harus berubah. And it needs a lot of courage.

To change the world, we need power, but to change ourselved we need strength.

Mutiara Andalas said...

i love the idea: to change the world, we need power, to change ouselves we need strengh. A very deep reflection on bearing burden. thank you very much.

Anonymous said...

Good analogy :)
Include me in your future faith-teasers ya, mo!

Anonymous said...

Bener, Mo...bener banget. I like the quote. Tapi susah ngejalaninnya in real life. But to have one confidant untuk menyalurkan beban rasanya perlu. That confidant is siapa lagi kalau bukan a great guy with initial JC.

Mutiara Andalas said...

Dear Raymond n Jenny,
thanks for lovely responses. It's true we have a Person who says, "Come to me all who are weary and burdened..."
Raymond, I will try soon... :-)

Anonymous said...

betul...betul...Romo
saya masih blm berhasil berhenti mengeluh nih!

Anonymous said...

Menurut saya "mengeluh" is OK, tapi jangan terus "terfokus" dengan rasa nyeri itu. Don't forget that we can ask for help too...

Anonymous said...

Agustini Utari at 11:24am February 3

Anonymous said...

Anna: dengan betambahnya usia, beban pun semakin betambah, masa kanak2 adalah masa yang indah, walaupun tidak semua anak2 bisa menikmati indahnya masa2 itu. Hanya dengan bersyukur kita akan merasakan nikmatnya hidup, beban beratpun terasa ringan.

Anonymous said...

Wah..benul..benul..ini namanya penyakit psikosomatik :)

Anonymous said...

pasti itu kena rematik hehehe

Anonymous said...

Pas sekali ulasan ini dengan fotonya. Pertama kita mulai bermain biola, pasti ada rasa sakit di dagu dan tulang atas di dada.
Semakin kita latihan dan biasa melakukannya, tulang dan kulit yang menyangga biola menjadi kapalan dan kita tidak merasakan rasa sakit lagi.
Kesimpulannya bahwa beban akan selalu ada, tapi kita tidak merasakannya lagi dan kita tidak akan mengeluh lagi.

Mutiara Andalas said...

dear Michael,
wow! Your interpretation is amazing!

Anonymous said...

mrs. schwarz, wenny, chendani, anna, rio... thanks ya. lovely comments.

Anonymous said...

Hore.... saya betul !!! Makasih Pak Romo !

Anonymous said...

Romo, quote yg saya post sebenarnya berdasarkan inspirasi dari Kitab Tao Te Ching (Chapter 33 - verse 2).

Aslinya:
"Mastering others requires force; Mastering the self needs strength."

Saya asumsikan "mastering others" senada dg "change the world".