Dialog Kehidupan
Teresa Calcutta menuju podium beralas sandal dan kaos kaki di tengah cuaca yang sangat dingin.
“Yang engkau kerjakan untuk salah seorang terkecil ini engkau melakukannya untuk-Ku. Dengan aborsi, ibu tidak belajar untuk mengasihi, melainkan membunuh bahkan anaknya sendiri untuk mengatasi persolannya. Aborsi merupakan perang terhadap anak, dan saya menolak penjagalan hidup anak-anak tak bersalah oleh ibunya kandungnya. Jika kita menerima seorang ibu dapat membunuh bahkan anaknya sendiri, bagaimana kita dapat berbicara kepada orang lain untuk tidak saling membunuh? Negara manapun yang menerima aborsi tidak mengajarkan rakyatnya untuk hidup saling mengasihi, melainkan menggunakan kekerasan untuk mendapatkan keinginan mereka. Aborsi merupakan perusak kasih dan perdamaian terbesar.”
Hillary Clinton termasuk diantara hadirin yang sulit menutupi perubahan raut wajahnya saat mendengarkan pernyataan Teresa. Beberapa waktu kemudian ia menyingkap kebekuan parasnya yang tertangkap media saat Teresa bicara tentang aborsi.
“Ibu Teresa sungguh-sungguh berbicara dari hati ke hati dengan saya. Ia membawa isunya sedemikian dekat sehingga terasa sebagai tamparan. Meskipun erseberangan pandangan tentang hak perempuan dalam aborsi, ia senantiasa berbicara dengan nada kasih.”
No comments:
Post a Comment