Salah Ketik
“Mulai,” ujar Andi.
Tik. Tak. Andi seolah mendengar denting air hujan di atap rumah yang jatuh lambat.
Sementara di sudut ruangan, ia seperti mendengar berondongan titik hujan.
Jari-jari Jessica bergerak hati-hati dari satu huruf ke huruf lain di keyboard. Setiap kata terasa seperti batu berat yang diangkatnya.
“Apakah jarum jam berlari lebih cepat hari ini?” guraunya pada guru.
Mata Sharon terpicing pada ratusan huruf di layar komputer yang diketiknya.
Terdengar gerutu
“Waktu ujian habis,” kata Andi.
Jessica dan Sharon tanpa sadar menepuk dahinya secara bersamaan.
“Aku kurang tiga baris lagi,“ keluh Jessica.
“Aku kehabisan waktu untuk mengoreksi kesalahan ketik,” ujar
“Kalian ingin berbagi pengalaman setelah latihan ujian mengetik?” tanya Andi sambil menyapu kelas dengan pandangannya.
“Kami kehilangan fokus,” jawab para murid.
Beberapa kalimat muncul dengan langkah berirama di layar putih yang tersambung dengan laptop.
“Sebagian membuang banyak waktu untuk koreksi ulang tulisan karena keteledoran saat mengetik. Sebagian terbebani dengan salah ketik sehingga kehilangan kecepatan saat mengetik. Kecepatan dan ketepatan seperti dua kaki yang semakin perlu berjalan berirama.“
1 comment:
Kadang terlalu banyak salah dan harus mengetik ulang sering membuyarkan fokus.
Post a Comment