

Sewaktu kecil saya jarang memikirkan darimana makanan dan minuman yang setiap pagi tersedia itu berasal. Ketika mulai beranjak besar, barulah saya tahu bahwa ada ibu yang setiap hari bangun mendahului kita (dan seringkali ia berangkat tidur paling belakang). Begitu juga dengan foto ini. Ada kisah di balik tumpeng. Entah berapa tangan yang memungkinkan tumpeng itu tersedia di meja. Bapak Konjen San Francisco berkenan memotong dan memberikan tumpeng itu kepada saya. Saya ingin memberikan tumpeng ini kepada komunitas katolik Sacramento yang memungkinkan perayaan ekaristi istimewa berlangsung.
No comments:
Post a Comment