Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Sunday, September 16, 2007

Kursi Kosong untuk Tuhan





Suatu ketika saya dan 2 orang teman lain berkunjung ke sebuah keluarga. Keluarga itu sedemikian murah hati sehingga tamu "dadakan" itu diundang untuk menikmati jamuan makan malam. Karena suasana di luar cerah, kami makan di kebun. Di atas meja telah tersedia ikan bakar, rendang telur dan daging, kerupuk, mentimun, boiled vegetables,dan sambal. Sebelum acara "serbu" makanan, teman saya mengabadikan kami yang duduk mengelilingi meja makan.
Saat teman saya mengambil foto, pikiran saya justru tertuju ke kursi kosong di samping saya. Apakah saya dalam hidup ini senantiasa memberikan ruang kepada Allah? Ataukah ruang hidup kita justru penuh dengan tanda peringatan "off the limit," "no trespassing," atau "don't disturb me". Allah seringkali menunggu di pintu hati kita. Ia ingin duduk dengan kita. Semoga satu kursi kosong masih tersisa bagi Tuhan.

2 comments:

Anonymous said...

Thank you for your compliment. Adalah suatu kebahagian bisa menjamu sahabat-sahabat baru.

Mutiara Andalas said...

Paling lahap Suryo yach.... Nambah terus...