Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Sunday, December 2, 2007

Air Kehidupan

Adven dan Gudheg

Kita tidak menemukan Allah karena kita tidak serius mencari-Nya. Pedes juga kata-kata Max Lucado dalam God Comes Near. Tapi pesannya kena banget.
Pagi ini saya nonton teve. Wah kok di sana-sini sudah mulai konser Natal. Kita baru memasuki masa Adven, tetapi suasana di sekitar sudah penuh dengan pesan Natal. Adven dari pihak kita adalah menjemput Allah yang menjumpai kita. Buat kita, menjemput Tuhan itu butuh waktu. Adven adalah saat istimewa untuk itu.
Waktu kecil saya suka nemenin ibu masak di dapur. Kadang-kadang bantu parut kelapa, potong bawang, iris nangka muda, atau bantu icipin aja. Aroma masakan ibu yang memang jago masak itu sering membuat kakak saya pengen makan duluan.
Siang itu ibu masak gudheg. Kakak muncul dengan piring kosong. Ia langsung membuka 'rice cooker' dan mengambil beberapa centong nasi. Ia mengambil sendok sayur dan berniat menaruhnya di piring. Tapi tangan ibu saya menahannya.
"Tunggu beberapa saat lagi."
"Sekarang."
"Ibu akan akan menaruh semua masakan yang siap santap di meja makan. Kamu ambil dari situ."
"Repot banget sich?"
"Ini demi kamu. Makanan yang tidak masak belum pantas dimakan."
Ia lalu mengambalikan nasi ke rice cooker dan tak jadi mengambil sayur.
Memang benar 10 menit ibu selesai memasak. Di atas meja telah tersedia gudheg rasa daging, nasi, sambal, tempe goreng, dan kerupuk. Gudheg sangat nikmat.
Merayakan Natal tanpa masa Adven itu seperti mengambil gudheg sebelum ia masak.

Sumber dokumentasi:
www.catholicsupply.com/christmas/46700.jpg

No comments: