Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Saturday, December 15, 2007

Ngambek

Dulu saya mengira "ngambek" itu cuma kosa kata milik anak-anak saja. Ternyata orang dewasa pun masih suka ngambek. Kalau anak-anak ngambeknya biasanya cuman sebentar. Ia cepat berubah dari cemberut menjadi tersenyum. Kalau orang dewasa, ngambeknya konon bisa dibawa sampai ke liang kubur.
Beberapa waktu lalu saya menyelenggarakan seminar kebangkitan rohani. Kami sepakat untuk meminta beberapa orang yang saya kenal sangat baik dalam bidang ini untuk memberikan presentasi. Beberapa hari sebelum hari - H semua presenter menyatakan kesanggupannya untuk hadir. Bahkan beberapa menghubungi kami untuk diskusi lebih lanjut mengenai tema seminar.
Pada hari - H ada satu presenter yang tiba-tiba mengirimkan short message service yang memberitahukan ia berhalangan hadir. Tak ada alasan yang menyertainya. Pesan itu pun tidak disampaikan secara langsung kepada saya.
Setelah seminar yang berlangsung meriah itu, saya pulang dengan sebuah pertanyaan. Mengapa tiba-tiba ia membatalkan kedatangannya tanpa alasan. Saya kemudian mendapatkan bocoran bahwa ia kemungkinan ngambek hadir karena tahu bahwa ada seseorang atau beberapa orang dari pembawa presentasi atau calon peserta yang pernah berkonflik dengannya. Konon itu sudah terjadi beberapa tahun lalu.
Salah seorang yang diduga berkonflik dengan pribadi itu suatu ketika menghubungi saya dan ngerumpi tentang pribadi yang ngambek datang itu. Ia pun ngambek dengan orang itu dan sebenarnya tidak berminat sama sekali ketika saya mengajukan namanya.
Teresa dari Calcutta pernah bicara soal rekonsiliasi yang menurut saya cocok dikenakan pada pribadi-pribadi yang sedang ngambek itu.
"Kalau kita mau rekonsiliasi, kita harus mendatangi pribadi yang berkonflik dengan diri kita."
Pesannya sangat padat dan moga-moga sampai di hati mereka yang lagi ngambek.

Sumber dokumentasi:
http://www.bbc.co.uk/blast/showcase/submitted/images/gallery/iman_crying.jpg

2 comments:

Anonymous said...

Ada saatnya kita harus mengalah untuk menang.

Mutiara Andalas said...

setujuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu