Beberapa kali pengemudi dengan lincah melalui jalan berkelak-kelok. Seorang sahabat tak kuat menahan diri untuk berbicara,
"Ah, nikmatnya naik mobil mewah."Sang pengemudi tersenyum,
"Kebersamaan merupakan kemewahan di zaman ini."
Saya tersenyum mendengarkan obrolan mereka. Sebuah kisah kehidupan di tempat lain mampir dalam ingatan saya.
Sepasang muda-mudi yang masih kuliah tinggal di sebuah apartemen. Mereka tak bisa sering-sering menerima tamu, bahkan teman dekat karena tidak ada ruang tamu.
Suatu ketika sepasang muda-muda itu memasak bubur ayam dan mengundang dua pasang muda-mudi untuk datang dan santap pagi bersama.
Mangkuk-mangkuk mereka hampir tak cukup berada di meja karena meja makan mereka sangat kecil. Mereka duduk makan berdesakan dan kehangatan tercipta dalam kesederhanaan itu.
Beberapa tahun kemudian sepasang muda-muda yang mengundang makan bubur itu menulis dalam buku hariannya,
"Saya merindukan kesederhanaan hidup. Ia tidak menciptakan sekat diantara kami. Saat ekonomi keluarga masing-masing berada di puncak, kami semakin kehilangan kehangatan. Kami kesulitan menyediakan waktu untuk mengundang para sahabat duduk bersama dan makan bubur dari meja yang sama."
http://www.nomad4ever.com/wp-content/uploads/2007/01/food_cart.JPG
No comments:
Post a Comment