Allahkah Engkau?
Minggu terakhir sebelum
Setelah keluar toko, perempuan itu bertutur,
“Saatnya pulang ke rumah anakku. Selamat merayakan Natal.”
Anak itu tak bisa menyembunyikan kekagumannya pada pribadi yang baru saja dikenalnya.
“Bolehkah kutahu siapa dirimu? Allahkah Engkau?”
Perempuan itu tersenyum simpul,
“Aku bukan Allah. Sebagai pribadi kristiani, Aku menjadi puteri Allah.”
“Meskipun engkau bukan Allah, aku dapat menebak secara tepat bahwa engkau memiliki relasi tertentu dengan Allah.”[1]
No comments:
Post a Comment