Gina mengelola sebuah rumah panti jompo. Ia telah mencoba berbagai aktivitas untuk membahagiakan para penghuni panti jompo dalam menjalani waktu-waktu terakhir kehidupan mereka. Salah satu yang dapat membahagiakan mereka adalah anjing.
Setiap Kamis sore tempat penampungan binatang setempat membawa anjing-anjing kecil ke panti asuhan itu. Kehadiran anjing-anjing itu dengan segera menyalakan api kehidupan di panti jompo. Para penghuni panti jompo sering merasakan kesendirian dan kesepian. Anjing-anjing itu memberikan kasih tak bersyarat kepada hati para penghuni yang mendambakan sentuhan kasih. Para penghuni merasakan kehadiran anjing-anjing kecil itu memberikan kedamaian hidup.
“Kami melihat anjing kecil
meletakkan kepalanya dan tidur-tidur ayam
di telapak tangan seorang jompo.
Anjing lain mendekatkan dirinya
di dada salah seorang pasien.
Anjing lain menatap hangat mata seorang jompo
dan mereka bertatapan mata sangat lama.
Seorang jompo yang jarang beranjak dari tempat tidurnya
dapat berjalan-jalan,
bahkan berlari-lari kecil
dengan seekor anjing,” demikian penuturan relawati di panti jompo.
“Anjing-anjing kecil itu
sanggup mengajak para lansia untuk keluar
dari dunia sehari-hari mereka yang keriput.
Wajah-wajah pucat
menjadi berwarna-warni dan
mata yang mendung
dapat berubah menjadi sedemikian cerah,” lanjutnya.[1]
[1] Disadur dari David Niven, “Cherish the Animals,” dalam Simple Secrets of Happiness (
No comments:
Post a Comment