Lumbung Persaudaraan
Dua orang bersaudara, Matius dan Markus, bekerja mengolah bersama sawah warisan orang tua mereka. Matius telah menikah dan Tuhan mengaruniakan kepadanya lima anak. Markus masih hidup lajang. Mereka selalu membagi rata hasil panen pertanian mereka.
"Tidak adil aku menerima separuh hasil panen pertanian. Aku masih hidup lajang dan kebutuhanku lebih sedikit jika dibandingkan saudaraku Matius," kata Markus dalam hati.
“Setiap malam aku akan mengambil sekarung padi dari lumbungku dan menaruhnya di lumbung saudaraku,” demikian rencana rahasia Markus.
"Tidak adil jika aku menerima separuh hasil panen pertanian. Aku memiliki isteri dan anak-anak yang akan merawatku saat usiaku memasuki lansia. Markus, saudaraku, tidak memiliki siapa pun di masa tuanya jika ia tetap memilih hidup lajang."
“Setiap malam aku mengambil sekarung padi dari lumbungku dan menaruh di lumbung saudaraku,” demikian rencana Matius.
Selama bertahun-tahun Matius dan Markus saling menyimpan rahasia mengenai aktivitas mereka tiap malam. Suatu malam mereka tak sengaja bertemu di tengah jalan menuju lumbung padi masing-masing dengan satu karung padi.
“Engkau mau kemana?” tanya mereka bersamaan.
“Saya ingin membawa karung padi ini lumbungmu, ” jawab mereka kompak.
Mereka lalu saling membuka rahasia dan akhirnya saling berpelukan.
No comments:
Post a Comment