
Sisi Positif
Malam ini saya santap malam bersama beberapa sahabat di restoran all you can eat di kawasan pecinan San Fransisco. Restoran penuh dengan pengunjung sehingga kami duduk berhimpitan satu sama lain. Kami bisa mendengarkan percakapan di sekitar kami.
Sebagian besar pengunjung memenuhi piring mereka dengan beragam makanan. Bahkan sebagian dari mereka bolak-balik kembali ke deretan makanan untuk tambah makanan.
Saat asyik menikmati makanan, telinga saya secara tak sengaja mendengarkan pembicaraan pengunjung tentang makanan.
“Nasi gorengnya terlalu kering.”
“Bakminya kurang garam.”
“Babi gorengnya terlalu manis.”
“Ukuran ayam gorengnya terlalu kecil.”
Bahkan seorang pengunjung di depan saya memuntahkan kembali beberapa makanan yang sedang dikunyah dan membuang sisanya di keranjang sampah.
Saya hampir mual dengan ulahnya dan ragu dengan makanan di piring saya.
Seorang anak kecil yang duduk agak dekat dengan saya berbisik malu-malu kepada ibunya.
“Ibu, nasi goreng, bakmi, babi goreng, dan ayamnya lezat sekali. Aku heran mengapa banyak pengunjung menyia-nyiakan makanan dengan membuangnya?”
Anak seringkali lebih mudah melihat sisi positif daripada orang dewasa.
Sumber dokumentasi: http://www.pages.drexel.edu/~xl25/chinesefood1.jpg
4 comments:
Itulah manusia...
Halo Wulan makasih atas commentnya ya. Apakah Rm. Mint udah berhasil menyelesaikan buku doanya?
Udah, Rom. Belum baca ya... Wah ketinggalan berita. Ada yang mborong sampe 25 exp lho.. hehehe..
Wah....hebat! Kalau ketemu Rm. Mint bilang selamat ya.
Post a Comment