
Ongkos Penampilan
Besok pagi saya akan mengadakan perjalanan bisnis ke Paris. Saya dan istri memiliki kenangan manis di Paris. Seorang sahabat yang sukses di dunia bisnis memperkenalkan kami dengan kehidupan a la Paris.
“Orang melihat yang menempel pada tubuh kita,” kata istri sahabat sambil mencocokkan pakaian desainer terkenal pada istri.
“Kamu harus mengubah penampilan kamu,” katanya sambil menenteng tas keluaran terbaru.
Saya dan istri kemudian belanja sendiri ke sana hampir sebulan sekali.
“Rasanya badan gatal-gatal kalau memakai produk lokal,” kata saya sambil mendorong kereta belanjaan penuh pakaian.
“Orang bilang penampilanku sangat berkelas,” kata istri sambil mengibaskan rambut sebahunya.
Saat melipat pakaian untuk perjalanan, istri mencari tas yang belum lama dibeli.
Istri kembali dengan menenteng tas yang kusam ditumbuhi cendawan.
Saya melingkarkan tangan di bahu istri.
“Barang yang beberapa bulan lalu sedemikian berharga di mata kita kebanyakan berakhir di gudang tanpa tersentuh,” kata istri sambil menyenderkan tubuhnya di bahu saya.
“Kita mengongkosi kehidupan sedemikian mahal hanya untuk menyenangkan mata orang lain,” kata suami sambil membuka almari penuh pakaian.
“Mama mau dibeliin sesuatu?”
Ia menggelengkan kepalanya.
No comments:
Post a Comment