Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Tuesday, January 20, 2009

Baju Malaikat


sumber: pro.corbis.com


Baju Malaikat

Santa Claus tersenyum ramah kepada setiap pengunjung pusat perbelanjaan terbesar di kota San Francisco. Tanpa sepengetahuan kedua anaknya pasangan Antonius dan Francisca menitipkan kado kepada Santa Claus.

“Malam ini barangkali perjumpaan terakhir kita sebagai keluarga,” kata Antonius lirih.

“Terlalu banyak ketidakcocokan diantara kita,” ujar Francisca.

Keduanya sepakat untuk berbagi tanggung jawab pengasuhan anak setelah perceraian. Antonius akan mengasuh Elizabeth, sedangkan Francisca akan merawat Albertus.

Elizabeth dan Albertus menonton acara anak-anak yang dipandu Santa Claus sementara kedua orang tuanya berbelanja.

Saat selesai belanja, Antonius dan Francisca melihat kedua anak mereka antri menerima kado dari Santa Claus. Mereka sejenak berpandangan satu sama lain.

“Siapa yang membelikan baju malaikat kepada anak-anak?”

“Mengapa kalian memilih baju malaikat?” tanya Santa Claus.

“Mama dan papa pernah bercerita kalau malaikat suka membantu manusia. Albertus ingin menjadi seorang malaikat.”

“Siapa yang ingin kalian bantu?”

Mata semua pengunjung mengikuti jemari kecil Elizabeth yang menunjuk orang tuanya. Santa Claus mendekatkan pengeras suara.

“Supaya papa dan mama tidak bercerai.”

9 comments:

Anonymous said...

good story.

Mutiara Andalas said...

makasih ya. Iseng-iseng nulis waktu liat Santa Claus di mall. Siapa tahu nanti jadi kumpulan cerita.

Anonymous said...

Romone gaul,mesti akeh sing ngefans.

Mutiara Andalas said...

yang ngefans anak-anak kecil.

Anonymous said...

Romo,cerita bagus...Bikin terharu...

Mutiara Andalas said...

Dear Pipin,
terima kasih ya mau baca notes ini.

Anonymous said...

Sama sama Romo...
Btw,aku masih nyimpen loh cerita dari Romo yang judulnya PELANGI...
Cerita itu dipakai waktu Ekaristi ultah EKM dipelataran pastoran kobar...(tapi aku lupa,ultah keberapa^_^ pikoknya jaman Om Patty tinggal dipastoran bareng Paman Chie2 hehehee)

Mutiara Andalas said...

Wah! Saya terjemahin cerita itu dari seorang Yesuit dari India, Hedwig Lewis.
So many sweet memories in Kobar, termasuk dikejar-kejar anjing pastoran, padahal penghuni pastoran.

Anonymous said...

"hahahaa....,itu mah karena Tommy nya yang dudulz....
Salah didik dr Rm.Sri....
Yah,kenangan indah yang selalu bikin tersenyum klo diingat...."