Pemimpin yang baik
adalah pribadi pertama yang memotong kue utuh
dan pribadi terakhir yang mengambil irisan kue.
Mutiara Andalas, S.J.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mutiara Andalas
Buku Terbaru
Just For You: Mutiara-Mutiara Kehidupan (Yogyakarta: Kanisius, 2009)
Teologi Feminis Asia
Lahir dari Rahim: Wacana Perempuan Asia tentang Allah di Era Globalisasi
Ikatan Keluarga Orang Hilang
Theologian as the Poet of God (USA: Lulu, 2008)
Kesucian Politik (Jakarta: Libri, 2008)
Mutiara Kasih (USA: Lulu, 2008)
Humanitas sebagai Solidaritas dalam buku KOMPAS
Remembering the May Tragedy of 1998
Bersama Muhamad Ali, Beni Bevly, dan Bu Herning
Diskusi dengan Bang Yos di SF
Stop Racial Discrimination!
Beriman Cerdas dan Membebaskan
Kauseka Airmataku dari Surga
Celebrating Life
Hilmar Farid & Nursyahbani K
Religious-Intellectual-Activist
KKI Sacramento & Rm. Galih, Pr
Politik Anamnesis
Rm. Mudji Sutrisno, SJ di tengah Korban Mei 1998
Bersama Edy Lembong dkk
Fides Quarens Intellectum, Fides Quarens Liberationem (Integrasi antara Kecerdasan Iman dan Praksis Liberatif)
Berkeley
Peduli Ekologi
3 comments:
Wah, Mo, kemarin pas motong kue ul-tah di kantor (surprise dari staff), aku dapet paling terakhir loh, tapi irisannya paling gede..he..he..he..
Sering terjadi begitu. Tapi sebagian besar dari kita terlalu cemas nggak kebagian. Belum lagi yang udah ambil pertama ambil paling gedhe lagi.
Yup. Inilah prinsip "keadilan prosedural". Ini mesti semakin banyak dilakukan oleh para petinggi negeri kita Indonesia. Tapi mereka biasanya yg memotong kue dan yg paling duluan ngambil. Maka potong utk dirinya sendiri bagian yg terbesar krn mereka akan ngambil yg pertama kali. Bravo....!!!
Post a Comment