
Sebuah Percakapan Singkat dengan Suciwati Munir, pejuang HAM perempuan, lewat Facebook.
Terima kasih, mbak Suciwati. Saya, Mutiara Andalas, yang pernah menulis kisah pendek ttg. Almarhum Munir dalam buku Kesucian Politik: Agama dan Politik di Tengah Krisis Kemanusiaan (2008). Ikut berbelasungkawa atas putusan pengadilan yang melanggar kebenaran.
Apakabar mo...ya saya sudah membaca tulisan itu dan mendapat cerita yang lumayan banyak dari Bu Sumarsih. Makasih terus menyemangati kami para korban pelanggaran HAM. Terimakasih atas supportnya. Salam
Kabar baik, Mbak Suciwati Saya mengikuti dari jauh kasus mendiang suami dari Ibu Sumarsih, puterinya, dan teman-teman lain. Turut berduka dengan dikalahkannya kebenaran justru di tangan lembaga yang menjunjung tinggi kebenaran. Saya lagi menulis buku tentang perempuan 'Lahir dari Rahim.' Saya tergerak menulis perjuangan Mbak dan teman-teman pendukung kasus Munir. Karena saya sedang belajar di negeri orang, saya sangat butuh support kisahnya dari (tulisan) Mbak.
No comments:
Post a Comment