Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Thursday, September 27, 2007

Puisi Putri untuk Ayahnya

Gaun Putih Berenda:
oleh Anastasia F. Lioe

Ayah,
bila senja menjelang nanti
akan kukenakan gaun putih indah
berenda-renda dan bertabur mutiara-mutiara

Ingatkah ayah,
kala ibu mejahitkan gaun itu
titik-titik air-matanya berubah menjadi mutiara-mutiara mungil
yang menghiasi gaun indah itu

Tahukah ayah,
kata-kata yang terangkai
adalah puisi-puisi yang merendai gaun tu

Ayah,
bila senja menjadi gelap
ada sepasang lilin dalam genggamanku
lilin yang ada disebelah kanan adalah
yang ibu pernah berikan
masih kuingat ketika ayah menaruh lilin
digenggam tangan kiriku
ayah berbisik lirih:
(lilin ini akan menerangimu dalam kegelapan, anak ku!)
ayah tahu aku takut dengan gelap

Ayah,
gaun indah ini akan juga kukenakan
selama lelap tidurku sepanjang malam nanti
agar esok pagi ketika fajar menjelang
tiada lagi titik air-mata duka ibu
tiada lagi rangkaian kata puisi-puisi lara

Ayah,
ada tujuh kurcaci dan dua bidadari
yang menemaniku di hari-hari penuh tawa-bahagia
kelak akan ada tiga, empat dan lima bidadari….

Jakarta, 20 Juni 2006.

No comments: