Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Wednesday, September 26, 2007

Selalu Ada Waktu Untukmu


Ritme hidup kita sehari-hari kebanyakan tercatat rapi dalam agenda. Namun, ada banyak peristiwa yang sering menyusup diantara sela-sela jadual di agenda itu. Mungkin ada tetangga yang tiba-tiba mengetuk pintu Anda dan minta tolong sesuatu. Anda mungkin tiba-tiba menemukan dalam inbox Anda pesan meminta doa. Di jalan Anda mungkin bertemu dengan orang dengan wajah kusut. Anda mungkin dibangunkan oleh dering telpon saat tengah malam. Interupsi sering mengacaukan agenda hidup yang sudah tertata rapi. Reaksi spontan kita biasanya, "Mengapa tidak memberitahu sebelumnya? Saya sudah punya rencana dalam agenda saya. Lain kali beritahu saya sehingga saya tidak terganggu seperti sekarang ini. It's annoying, you know that." Entah berapa banyak orang yang mendidik saya untuk menemukan celah dalam agenda saya yang padat dan mengizinkan orang lain menginterupsi hidup saya. Saya membuat janji tak tertulis buat saya sendiri, "Selalu ada waktu untukmu." Waktu mengajar di Xavier High School di Federated States of Micronesia, saya sering menemukan para murid di kantor saya. Ada yang sekedar duduk di situ sambil baca buku pelajaran, mendengarkan musik, istirahat, atau sharing. "Meskipun pintu kantormu tertutup, aku berani mengetuk karena pintu hatimu selalu terbuka. Engkau selalu menyediakan waktu bagiku betapa pun singkat dan sibuk aktivitasmu," tutur Jessicalynn Reyes, seorang murid yang rajin berkunjung di kantor saya.

1 comment:

Andrew said...

Thank you Romo, you have a golden heart. Begitu membaca blog ini, saya langsung ingat dengan kasus saya sendiri, yang meminta misa Sabtu ini (secara mendadak menodong setelah misa), padahal jadual romo Sabtu ini sudah begitu padat (wedding, mudika night etc). Tapi engkau tetap menyempatkan diri dan menjawab "yes". Saya hanya bisa berkata, "Terima Kasih dan semoga Tuhan yang memberkati dan membalas segala kebaikan Romo"