Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Thursday, November 29, 2007

Air Kehidupan

Pengen Seperti Beyonce

Hari ini acara potong rambut. Seperti biasa saya meluncur ke Oakland naik BART. Dari rumah sudah siap-siap bawa buku tebal untuk dibaca atau kalau-kalau harus nunggu di tempat tukang cukur. Waktu sampai di stasiun MacArthur, segerombolan anak-anak high school masuk BART. Persis di samping tempat duduk saya ada dua orang gadis. Dengan berbekal Ipod, salah satu gadis itu berjoget ria. Ck...ck...ck... benar-benar super centil. Teman di sampingnya memberi kode kepada saya.
"Maaf teman saya rada-rada kurang waras."
Saya sekenanya membela si centil
"Kamu kayaknya punya bakat joget ya."
Tentu saja si centil tambah gedhe rasa. Ia mulai berani kedap-kedip.
"Halah anak ini," batin saya.
Nampaknya Ipod lagi memainkan lagu Beyonce. Ia benar-benar pasang aksi super centil.
Temannya lagi-lagi minta maaf pada saya.
"Maafin ya Om. Ini Beyonce aspal. Tingkat Oakland juga belum tentu dia menang kalau ada kontes mirip Beyonce."
Anak yang lagi heboh-hebohnya menari itu melirik pada saya.
Ia seperti menanti jawaban saya.
"Kamu sepertinya punya talenta lebih dari Beyonce."
Wah si anak langsung melompat setinggi-tigginya.
"Apa gue bilang? Om aja lihat bakat gue."
Temannya lumayan sewot karena saya justru membela si centil.
Saat akan turun di 12 street Oakland, si centil seperti mau menahan saya
"Turun sini Om? Terusin aja Om naik keretanya. Seneng ngobrol sama Om."
Muka saya berubah menjadi merah jambu.
"Gini nich Om kalau dipuji kelewatan. Pedenya kegedhean deh."
Temannya omong sambil cengar-cengir.
Saya turun kereta tapi pikiran saya masih tertuju pada si centil yang mau kayak Beyonce.
Saya jadi inget slogan seorang anak muda
"Hari gini mau jadi kayak orang lain? Nggak zamannya lagi. Jadi diri sendiri aja lagi."
Kalau ketemu sama si centil itu lagi, barangkali kalimat itu yang mau saya ucapkan.

Sumber dokumentasi:
www.chaaban.info

2 comments:

Unknown said...

Lho apa nggak ada barbershop atau salon di Berkeley? Apa nggak jadi tambah mahal naik Bart dulu ke Oakland? Atau jangan2 cuma pengen ada alasan buat dolan? Heheheh... :)

Mutiara Andalas said...

Barbershop di Oakland potong rambutnya di bawah pohon... ha...ha..ha... bisanya setelah potong rambut jalan-jalan ke china town terus cari mie Vietnam. Jadi lebih banyak dolannya...