
Pagi ini saya melihat lagi paper saya. Meskipun saya sudah berusaha seteliti mungkin, coretan toh masih berderet-deret juga. Tapi perasaan saya tak emosional. Saya justru tersenyum.
"Kalau dia tak membantu saya, barangkali saya hanya kan menyesali diri. Hasil kerja keras satu semester akhirnya bisa berakhir dengan kekecewaan."
Saya kadang-kadang bertemu dengan orang berkepala batu. Ia tak mau dikoreksi siapa pun. Apa pun yang dilakukannya benar atau musti dibenarkan. Kalau ada orang di sekitarnya yang berani memperbaiki dia, dia lalu ngambek. Kalau dalam komunitas, ia lalu memilih tidak aktif atau mencari komunitas lain yang lebih memahami dia.
Hidup kita senantiasa berjumpa dengan coretan dari orang lain. Coretan yang baik itu seperti riasan wajah yang berakhir dengan kecantikan.
Sumber dokumentasi:
http://www.tailored.com.au/uploaded_images/make-up-girl-714409.jpg
"Kalau dia tak membantu saya, barangkali saya hanya kan menyesali diri. Hasil kerja keras satu semester akhirnya bisa berakhir dengan kekecewaan."
Saya kadang-kadang bertemu dengan orang berkepala batu. Ia tak mau dikoreksi siapa pun. Apa pun yang dilakukannya benar atau musti dibenarkan. Kalau ada orang di sekitarnya yang berani memperbaiki dia, dia lalu ngambek. Kalau dalam komunitas, ia lalu memilih tidak aktif atau mencari komunitas lain yang lebih memahami dia.
Hidup kita senantiasa berjumpa dengan coretan dari orang lain. Coretan yang baik itu seperti riasan wajah yang berakhir dengan kecantikan.
Sumber dokumentasi:
http://www.tailored.com.au/uploaded_images/make-up-girl-714409.jpg
No comments:
Post a Comment