Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Sunday, December 9, 2007

Kado untuk Siapa?

Ratusan anak sekolah dasar menerima bonus $ 150 dari sekolah mereka untuk berbelanja di sebuah supermaket. Mereka mendapatkan bonus dari sekolah karena menunjukkan kemajuan dalam studi dan perilaku.
Uniknya acara belanja ini tidak menyertakan orang tua anak-anak ini. Para guru ingin para muridnya memilih barang belanjaan berdasarkan kesukaan, bukan kebutuhan mereka. Mereka khawatir para orang tua murid akan mempengaruhi pilihan anak-anak mereka jika diperkenankan mendampingi mereka berbelanja.
Anak-anak selama beberapa jam dipersilakan berbelanja dan pada akhir acara belanja para guru mengumpulkan mereka kembali. Para guru ingin mengetahui barang yang dibeli para muridnya. Hasil belanja anak-anak ini sangat mengejutkan! Meskipun mereka dipersilakan berbelanja berdasarkan kesukaan mereka, mayoritas anak berbelanja barang sebagai kado untuk mama, papa, dan saudara-saudarinya.
Seorang reporter televisi yang ada di lokasi belanja bertanya kepada salah satu guru mengenai keajaiban ini.
"Apakah hasil belanja anak-anak ini ini mengejutkan Anda?"
"Mengejutkan dalam arti sangat positif. Mereka, meskipun masih belia, sadar akan kebutuhan pribadi-pribadi di rumah mereka. Mereka tidak memikirkan kebutuhan orang lain saat diberi kesempatan belanja untuk kebutuhan diri mereka sendiri. Anak-anak ini tidak tercerabut dari akar keluarga mereka."
Siapa yang ada dalam benak Anda saat belanja kado di supermarket?

Sumber dokumentasi: home.wangjianshio.com



No comments: