Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Tuesday, December 18, 2007

Ruang Privasi

Minggu lalu kami ngobrol di sebuah restoran Indonesia. Kami ngobrol sana-sini tanpa tema tunggal. Seorang teman yang baru saja pindah pekerjaan sedang berpikir untuk mencari tempat kos baru yang tidak terlalu jauh dari tempat kerjanya.
Belum selesai dia bicara, seorang ibu nyelonong mendatangi meja kami. Tanpa permisi ia langsung angkat bicara. Ia duduk di depan teman saya.
"Kamu mencari kos?"
"Benar."
Teman saya masih tak bisa menyembunyikan keheranannya.
"Saya punya beberapa kamar kosong. Lokasinya sangat dekat dengan tempat kerjamu."
"Berapa sebulan?"
"Itu bisa kita bicarakan setelah kamu lihat sendiri lokasinya."
"Ada beberapa hal yang ingin ibu mau pertegas sebelumnya."
"Apa itu?"
"Saya paling tidak suka penghuni kos yang tidak menjaga kebersihan. Saya juga tidak suka penghuni kos yang membawa orang asing di kamarnya. Yang terakhir dan paling penting, saya tidak mau menerima penghuni kos yang membuat kegaduhan saat saya sedang istirahat."
"Ibu ingin ruang privasi?"
"That is exactly what I mean."
Di Amerika ruang privasi adalah ruang yang mahal. Bahkan, ia dilindungi hukum. Salah satu plakat paling laku di sini adalah "No Trespassing." Sampai banyak plesetan muncul dari plakat ini.
Relasi dengan Tuhan pun butuh ruang privasi. Relasi dengan Tuhan sering terganjal bukan karena kita jarang menyediakan ruang privasi untuk berjumpa dengan-Nya. Ruang privasi dengan Tuhan gampang diinterupsi berbagai kesibukan lain.

Sumber dokumentasi:
http://www.breaktaker.com/albums/pictures/signs/NoTrespassing.jpg


No comments: