Pagi ini saya menerima dua e-mail yang datang hampir bersamaan. E-mail pertama datang dari seorang ibu yang emosional karena mendapatkan pesan rohani berantai.
“Kalau Anda tidak meneruskan pesan penampakan Bunda Maria ini, kehidupan Anda sedang menjemput penderitaan.”
E-mail kedua datang dari seorang ibu juga yang minta izin absen dari perayaan ekaristi di gerejanya karena ingin ikut perayaan ekaristi dengan penciuman relikwi di gereja lain.[1]
“Perayaan ekaristi ini istimewa karena hanya berlangsung setahun sekali. Perayaan ini juga menjanjikan pengampunan dosa total.”
Entah berapa lama jemari saya hanya berada di atas keyboard laptop.
“Denda atau diskon rohani masih menyelimuti relasi kita dengan Allah,” batin saya.
Akhirnya saya membalas e-mail keduanya dengan pesan senada.
“Yesus telah menyampaikan pesan pengampunan dosa hingga detik-detik terakhir di kayu salib. Pengampunan Tuhan sering gagal sampai pada kita karena kita menutup diri darinya. Denda atau diskon rohani merupakan dua sisi dari satu keping sale rohani. Pengampunan itu murah hati, namun tak pernah murahan.”
[1] Barang-barang yang disucikan karena berkaitan dengan kehidupan orang-orang kudus dalam Gereja Katolik.
No comments:
Post a Comment