Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Tuesday, April 1, 2008

Susu Kebaikan

Susu Kebaikan


Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar.
Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang perempuan muda membuka pintu rumah.

“Apakah aku boleh meminta segelas air?”
Perempuan tersebut memberikan segelas besar susu.
”Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?"
"Gratis. Ibu kami mengajarkan untuk berbuat baik tanpa mengharapkan bayaran.”
" Aku sungguh berterima kasih atas kebaikan Saudari.”
Beberapa tahun kemudian, perempuan muda tersebut
menderita sakit dalam stadium ketiga. Para dokter di kotanya sudah angkat tangan. Mereka akhirnya mengirimnya ke seorang dokter spesialis penyakit langka di kota lain. Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal perempuan tersebut, seberkas kenangan hadir di pelupuk matanya.
Ia bergegas bangkit menuju kamar pasien baru itu. Saat berjumpa dengannya, Dr. Howard Kelly mengenali perempuan itu.

“Saya akan berusaha sebaik mungkin merawat kehidupan Saudari.”

Perhatian istimewa dokter itu membuahkan kesembuhan.

Bagian keuangan rumah sakit segera menyiapkan tagihan dan meminta Dr. Howard Kelly untuk menilai kelayakannya. Dr. Howard Kelly melihat dengan teliti setiap angka di tagihan kesehatan itu. Ia kemudian menuliskan sesuatu di pojok atas lembar tagihan. Ia kemudian meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkannya ke pasien.
Perempuan itu gemetar saat menerima kertas tagihan.

“Aku mendapatkan perawatan sangat lama di sini. Aku tak akan mampu membayarnya bahkan jika rumah sakit memberikan kesempatan membayarnya secara bertahap sepanjang hidupku,” batinnya.

Meskipun demikian, ia menguatkan hatinya untuk melihat berkas tagihannya.

Tangannya gemetar sekali saat ia melihat deretan tagihan.

“Bagaimana aku dapat membayarnya?”
Tangannya bertambah gemetar saat ia membaca pesan singkat di pojok atas berkas tagihan itu. Setitik air mata meluncur dari pelupuk matanya dan jatuh tepat pada tulisan tangan itu.

"Saudari yang baik, tagihan Anda telah terbayar lunas dengan segelas besar susu. Tertanda, dr. Howar Kelly, seorang anak kecil yang beberapa tahun lalu berdiri di depan pintu rumah Anda untuk meminta segelas air.”

http://webcatolicodejavier.org/vasoleche.jpg

No comments: