Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Sunday, April 27, 2008

Beri Waktu kepada Tuhan


Beri Waktu kepada Tuhan

Saya baru saja keluar dari Gereja Katedral untuk perayaan ekaristi. Dekorasi Paskah masih menghiasi Gereja.
Saat keluar, saya melihat seorang perempuan penjual bunga. Ia membawa beberapa kuntum bunga dan menawarkannya kepada mereka yang lewat jalan itu. Wajahnya penuh dengan keriput, namun bibirnya penuh senyum.
Saya semula tak berniat membeli bunga. Akhirnya saya mengambil sekuntum bunga mawar dari tangannya.
“Ibu, Engkau nampak bahagia.”
“Saya bahagia. Segalanya berjalan baik.”
“Engkau telah berjualan bunga selama bertahun-tahun. Dan, Engkau selalu menebar senyum selama tahun-tahun itu. Engkau pandai menyembunyikan penderitaan dalam hidupmu.”
“Saya teringat kisah wafat dan kebangkitan Yesus. Saya belajar untuk menanti tiga hari saat berada dalam penderitaan. Saya t idak tahu tapi segalanya menjadi lebih baik setelah tiga hari.”
Saat perempuan itu kembali ke tokonya, saya terngiang dengan kata-katanya.
“Beri waktu kepada Tuhan untuk membantu kita berhadapan dengan kesulitan-kesulitan kita. Tunggu tiga hari.”
Disadur dari Patt Barnes

No comments: