Selalu Dekat denganmu
Dua puluh tahun lalu Agnes meninggalkan rumahnya untuk melanjutkan studi ke universitas.
"Ibu ingin engkau meraih cita-citamu. Namun aku tak ingin kehilangan engkau. Ibu merasa engkau akan meninggalkanku selamanya,"ujar ibunya sedih.
"Ah, itu khan hanya perasaan ibu saja," jawab Agnes ringan.
Karir Agnes mengharuskan ia jauh dari ibunya. Lama-kelamaan Ibunya membiarkan anaknya mengambil keputusan sendiri untuk kehidupannya.
"Hubunganku dengan ibu saat ini jaraknya sejauh apartemen tempat tinggalku dengan rumah keluargaku," Agnes cemas.
Suatu pagi Agnes menelepon ibunya.
"Ibu, maafkan aku. Aku lamban memahami kasih keibuanmu. Engkau selalu ingin dekat denganku betapa pun jarak memisahkan kita."
Disadur dari David Niven, Ph. D., Simple Secrets of Happiness (San Francisco: HarperSanFrancisco, 2003), 83 - 84.
No comments:
Post a Comment