
Kekurangan
Suatu ketika saya berjumpa dengan beberapa lansia. Mereka ramai memperbincangkan menantu-menantu mereka. Pembicaraan berputar-putar di sekitar kekurangan dan kelemahan menantu.
“Menantuku selalu terlambat pulang.”
“Menantuku selalu kurang garam kalau memasak.”
“Menantuku berantakan kamarnya.”
“Menantuku hanya berpenghasilan cukup.”
“Menantuku hanya mengajak rekreasi di dekat rumah pada akhir pekan.”
Seperti koor, mereka pada akhirnya berkata tentang anak-anaknya.
“Hidup anakku pasti menderita dalam situasi demikian.”
Seorang mendengarkan pembicaraan teman-temannya dengan seksama. Kemudian ia membelokkan pembicaraan yang mulai keblabalasan itu.
“Kita tak akan pernah menemukan tanda titik kalau berbicara mengenai kekurangan lain. Mengapa kita hampir selalu kesulitan untuk berbicara tentang kebaikan pribadi-pribadi itu?“
Sumber dokumentasi:
http://www.koreanmovie.com/kmovie_celebrity/photo/1186418850935.jpg
No comments:
Post a Comment