Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Sunday, August 24, 2008

Di Sisi Sahabat


Di Sisi Sahabat

Dalam salah satu episode Ichi Rittoru no Namida orang tua dan teman Aya Ikeuchi mengeluhkan kehadiran Aya di tengah-tengah mereka. Aya Ikeuchi mulai kesulitan untuk berjalan sendiri dan lambat menyalin catatan di kelas. Dalam rapat orang tua murid, beberapa berbicara,
“Kepentingan kelas jangan sampai dikorbankan hanya demi kepentingan Aya."

Dalam rapat kelas, beberapa murid juga menyampaikan keluhan mereka.

“Kelas terlambat mulai karena menunggu Aya.”

“Semua murid di sekolah ini dibuat repot oleh cacat Aya.”

“Waktu bermainku habis karena aku selalu pergi kemana pun dengan Aya.”

"Aku menyalin catatan untuknya."

Asou-kun, sahabat Aya, menanggapi keberatan orang tua dan rekan-rekannya,

“Apakah sulit menerima murid cacat di sekolah normal? Sejak kapan kita mengeluh di belakang punggung Aya ‘lelah’, ‘beban’ ‘sulit’ saat menolongnya?”
Aya berkata kepada Asou-kun yang menggendongnya meninggalkan kelas,

“Engkau senantiasa di sisiku dengan kesetiaan seorang sahabat hingga akhir.”

Episode drama berakhir tragis.

“Terima kasih atas uluran kasih kalian selama ini. Sekarang saatnya saya mengucapkan selamat tinggal kepada sekolah tercinta,“ demikian kata perpisahannya.


2 comments:

Anonymous said...

Tiap pagi, setiba di kantor, aku jadi selalu baca ceritamu. Eh, aku masih punya utang.. ntar pulang kantor ya Rom...

Mutiara Andalas said...

jangan kuatir soal scanning resensi bukunya. Saya sabar menunggu kok.