
Membantu Sesama
Saat pihak sekolah menyodorkan blangko minat studi lanjutnya, Aya Ikeuchi memilih studi kemanusiaan.
“Saya ingin kehidupan saya dibaktikan untuk membantu sesama.”
Cita-cita mulia itu nampak meredup ketika penyakitnya melemahkan fisiknya.
“Saya sekarang ini justru bersandar pada bantuan sesama.“
Aya pernah mengalami saat-saat gelap bergumul dengan penyakitnya. Dalam dekapan ibunya, Aya mencurahkan air matanya.
“Ibu, penyakit ini mengambil kaki, tangan, dan suaraku. Alih-alih membantu sesama, aku justru menjadi beban mereka. Aya kehilangan semua yang dapat diberikan untuk sesama.”
Ibunya memperlihatkan catatan-catatan harian puterinya.
“Harapan untuk hidup dalam diri Aya menyalakan harapan mereka yang menderita sakit sepertimu.”
Saat menyadari saat kehidupannya segera berakhir, Aya menyampaikan permohonan terakhirnya kepada dokter Mizuno.
“Jika meninggal dunia nanti, Aya hendak menyumbangkan tubuh untuk riset kesehatan bagi kesembuhan penderita sakit seperti saya.”
No comments:
Post a Comment