Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Thursday, August 28, 2008

Bangkit Lagi


Bangkit Lagi


Beberapa hari yang lalu saya mampir ke rumah seorang sahabat. Ia mengalami kesulitan hidup yang datang bertubi-tubi. Sambil menemani anaknya menonton pertandingan olimpiade, ia mengisahkan pergumulannya.

“Tuhan seakan menumpuki bahu saya dengan seribu satu persoalan tahun-tahun belakangan ini. Relasi saya dengan istri renggang karena dibakar cemburu, pekerjaan morat-marit, salah paham dengan orang tua dan keluarga mertua, konflik dengan atasan di tempat kerja, dan masih banyak lagi. Saya jatuh terjerembab karena satu persoalan dan persoalan lain menimpa tubuh ketika hendak bangun.”

“Bagaimana engkau dapat bertahan dalam situasi serba sulit itu?”

Pembicaraan tersela karena anaknya meminta perhatian kami untuk menyaksikan pertandingan lari estafet. Salah seorang pelari Amerika Serikat menjatuhkan tongkat estafet dan pelari selanjutnya mengambil tongkat itu dan berlari sekencang-kencangnya menuju garis akhir. Pelari yang menjatuhkan tongkat estafet menutupi wajahnya karena menahan kekecewaan. Tim Amerika Serikat berada dalam urutan paling buncit.

“Pada awalnya kepala saya tertunduk dengan badan bersimpuh di lintasan kehidupan. Saya belajar untuk bangkit lagi dan meneruskan lintasan kehidupan yang menanti di depan.”

Di lintasan pertandingan lain, tim estafet yang sama merebut medali emas.

No comments: