Kuasa Kata: Menyapa

Saya pada awalnya mendesain blog ini sebagai gudang penyimpanan tulisan. Saya kemudian mengalihkan fungsinya sebagai ruang kemanusiaan. Layaknya seorang photografer, saya membingkai berbagai kehidupan manusia dalam beragam frame. Blog ini menawarkan senyuman, tetapi sekaligus air mata kehidupan.
Semoga setiap nama dan peristiwa dalam blog ini menyapa hidup pembaca. Kata yang baik memiliki kuasa untuk menyapa.

Mutiara Andalas, S.J.


Friday, October 17, 2008

Kado Ultah

Kado Ultah

Sore ini saya menghadiri undangan pesta ulang tahun puteri seorang sahabat. Ia belum lama hidup terpisah dari suaminya. Saat keduanya memutuskan jalan cerai, Cindy memilih untuk membesarkan Natalie.
“Mantan suami kemungkinan besar hadir dalam pesta ultah,” kata Cindy sambil mempersilakan saya mengambil tempat duduk.
“Natalie banyak mengalami perubahan sejak perceraian kami. Ia beberapa kali mengigau dalam mimpi dan memanggil papanya,” imbuh Cindy sambil memperhatikan Natalie yang bermain dengan teman-teman sebayanya.
Saat melihat kehadiran saya, Natalie berlari-lari kecil dan menjatuhkan dirinya dalam pelukan saya.
“Adik, Omnya jangan dipeluk terus, donk,” kata Cindy sambil mengusapi rambut puterinya.
“Natalie rindu papa,” bisiknya ke telinga saya.
Saya mempererat pelukannya sebelum memberikan kepada mamanya.
Telepon berdering.
“Saya urung datang ke ultah Natalie karena panggilan bisnis dadakan.“
Cindy membesarkan volume telpon genggam dan memberikan pada puterinya.
“Apa permintaan Natalie di hari ultah?”
Mata semua undangan terarah pada Natalie.
“Natalie ingin papa dan mama hidup bersama kembali,” katanya sambil meniup lilin ultah.
Cindy mengusap air matanya. Isakan terdengar di balik telpon.

No comments: